HUSEIN MUTAHAR (Lahir : Semarang, 5 Agustus 1916, Wafat : Jakarta, 9 Juni 2004)
Kebutuhan dunia yang terbesar adalah kebutuhan akan manusia... Manusia yang tidak mau dijual, juga tidak mau dibeli. Manusia yang dalam lubuk hatinya ada kebenaran dan kejujuran. Manusia yang tidak takut untuk menyebut dosa dengan kebenaran namanya sendiri. Manusia yang nuraninya teguh terhadap kesajiban patuhnya jarum kompas menjunjukkan arah kutub. Manusia yang tegar membela kebenaran meski langit runtuh menimpanya.
Namun, watak seperti itu bukanlah sesuatu yang tercipta secara kebetulan. Bukan kemurahan hati atau imbalan jasa dari orang lain. Watak luhur adalah hasil penataan dan disiplin diri. Hasil dari sikap merendah terhadap kekuasaan alam. Hasil pasrah diri untuk mengabdi kepada Tuhan dan sesama manusia dengan penuh rasa kasih sayang...
DHARMINTO SURAPATI (Lahir : 20 Agustus 1932, Wafat : Jakarta, 7 September 2007)
Seorang manusia semakin lama akan semakin tua. Satu demi satu, kami yang tua-tua ini akan pergi dan tak selamanya berada diantara kalian. Jangan biarkan kepergian kami tanpa jejak dan peninggalan. Jadilah semua "Roda Gendheng" yang mampu terus berputar dan memutar roda-roda lainnya meski sumber tenaga awalnya sudah tidak mempunyai kekuatan lagi...
IDIK SULAEMAN
Karena benda inilah (Red:bendera merah putih) kita berkumpul di Desa Bahagia... Saling kenal, saling bercerita, saling cinta dalam satu rasa: Aku Putera Indonesia. Meskipun hanya kenangan saat menjadi anggota Paskibraka, Jiwa dan semangatnya terasa abadi dan lestari. Pertahankanlah terus dan selalu kobar-kobarkanlah jiwa dan semangat itu!
BUNDA BUNAKIM (Lahir : Tahun 1917, Wafat : Juli 2005)
Dalam bekerja, kalian harus selalu menjadi kuli-kuli kencang yang tidak punya "wudhel" (pusar). Yaitu orang yang mampu bekerja keras dan terus mengabdi untuk kepentingan sesama tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Jangan mundur dari apa yang diniatkan. Cita-cita harus tercapai bila kalian sudah terlanjur basah. The show must go on, move forward and never retreat!
Sumber : Bulletin Paskibraka 78, Edisi Oktober 2007 |
0 komentar:
Posting Komentar